Apakah Aku Berani?
Pagi ini, alarm ku kembali berbunyi di jam 05.00 WIB, aku memutuskan untuk menarik diriku kembali pada rutinitas yang pernah pada suatu waktu, menjadi sangat membosankan. Tapi, saat ini, aku merasa perlu kembali pada sebuah rutinitas pagi yang khusuk. Setelah, memberanikan diri untuk kembali mencatat, aku berharap apa yang terlintas dalam pikiranku, bukanlah sesuatu yang buruk dan konyol, tapi, kalaupun demikian, aku akan coba menerima. Aku bangun dengan penuh syukur, karena setiap aku bangun, aku bisa merasakan bahwa Tuhan sedang memberi aku kesempatan sekali lagi. begitu terus. Hingga, pada suatu waktu, aku juga menyadari, ternyata aku juga membuang banyak sekali kesempatan yang baik. Ketakutan membuat aku menjadi inferior pada diri sendiri, tapi terus menerus merasa superior di hadapan dunia. Aku kembali bersyukur, karena aku bisa merasakan khusuk, hening. waktu- waktu subuh yang penuh harapan. aku berdoa, "Tuhan, kekacauanku saat ini, semoga bisa ku bereskan perlahan. pelan- ...