Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Apakah Aku Berani?

Pagi ini, alarm ku kembali berbunyi di jam 05.00 WIB, aku memutuskan untuk menarik diriku kembali pada rutinitas yang pernah pada suatu waktu, menjadi sangat membosankan. Tapi, saat ini, aku merasa perlu kembali pada sebuah rutinitas pagi yang khusuk. Setelah, memberanikan diri untuk kembali mencatat, aku berharap apa yang terlintas dalam pikiranku, bukanlah sesuatu yang buruk dan konyol, tapi, kalaupun demikian, aku akan coba menerima. Aku bangun dengan penuh syukur, karena setiap aku bangun, aku bisa merasakan bahwa Tuhan sedang memberi aku kesempatan sekali lagi. begitu terus. Hingga, pada suatu waktu, aku juga menyadari, ternyata aku juga membuang banyak sekali kesempatan yang baik. Ketakutan membuat aku menjadi inferior pada diri sendiri, tapi terus menerus merasa superior di hadapan dunia.  Aku kembali bersyukur, karena aku bisa merasakan khusuk, hening. waktu- waktu subuh yang penuh harapan. aku berdoa, "Tuhan, kekacauanku saat ini, semoga bisa ku bereskan perlahan. pelan- ...

Aku Kembali

Rasanya, aku pernah memiliki kenanagan buruk dengan menulis. Bodohnya, aku benar-benar lepas kendali, dan menghapus semua catatan. tanpa sisa sama sekali. Setelah bertahun-tahun, aku baru sadar, bahwa aku tidak memiliki apa-apa selain catatan. Hanya itu yang aku bisa. dan itu juga yang aku hilangkan.  Saat itu, mungkin aku benar- benar putus asa. Rasanya, ada yang membuncah, pecah. aku kehilangan diri ku. diganti kesedihan demi kesedihan dan aku tidak lagi berani mencatat apa-apa. Padahal, cita-cita ku sejak 15 tahun lalu adalah menjadi penulis, menjadi wartawan. Entah fase apa yang ku lewati waktu itu, mungkin patah hati, mungkin kebingungan saat tau bahwa dunia tidak semudah pelajaran- pelajaran kuliah. tidak semudah perdebatan- perdebatan di ruang kelas dan di komunitas. bahwa dunia tidak semudah itu. Aku menemukan diriku yang kacau balau, lalu memilih jalan yang aku tidak tau, ke arah mana. entah ke jalan apa. Tidak ada petunjuk apa-apa. aku tidak memberi nama pada keputus-asaa...