Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2015

Kampanye 16 HAKTP: Setiap Hari adalah Harapan

Gambar
25 November 2015 Hai Nak. Saya tahu kalian begitu semangat dan berbahagia. Walau malam begitu jahat untuk kalian. Walau lingkungan tidak begitu bisa dipercaya sepenuhnya. Nak. Saya tahu betul, kalau malam ini adalah malam harapan. Malam di mana negara ingin hadir. Mungkin sebenar-benarnya hadir. Untuk melindungi, menjaga dan memelihara. Foto sebelum tampil menari dan menyanyi di depan pak Menteri Hanif (Dok.Pribadi) Nak. Malam ini yang paling membahagiakan adalah, wajah lelah kalian, pura-pura dibahagiakan. Dan itu sama sekali tidak kelihatan pura-pura. Nak, hari ini menteri Hanif datang. Saya tidak tahu, apakah dia tahu kalau hari ini adalah hari pertama Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. Keriuhan, menunggu, dan harapan-harapan yang kita gantungkan pada Negara. Selalu bahagia ya  Langsung minta foto saat obrolan harus diselesaikan (Dok.Pribadi)  Kamis,26 November 2015 Saat membahagiakan, justru saat bertemu perempuan ini. Bel...

Untuk Perempuan yang Sedang Patah Hati

Gambar
Senja dari rel kereta Stasiun Ledokombo Dari bumi, saya mendengar jeritan seorang perempuan. Sekencang-kencangnya jeritan. Tapi sekuat-kuatnya ia menjerit, hanya saya dan dirinya yang mendengar. Mungkin juga Tuhan. Sementara lagu "Kecewa" yang dinyanyikan Bunga mengiringi tulisan yang bukan apa-apa ini. Saya tertarik untuk merekam betapa ngilu perasaanya saat ini. Tapi, dia pasti sudah paham betul bahwa tidak ada yang paling luka selain membuat luka orang lain. Lalu, ia pilih untuk melukai dirinya sendiri. Menahan debar jantung, meredam denyut nadi yang tidak lagi teratur. Siapapun tahu, bahwa patah hati adalah sedalam-dalamnya kecewa. Ia tidak bisa sembuh oleh apapun. Oleh lagu apapun. Oleh hadiah apapun. Oleh puisi apapun. Oleh janji-janji apapun. Iya, apapun tidak bisa menyembuhkan. Yang tersisa dari patah hati adalah luka itu sendiri. Ia akan sesekali nyeri walau sudah diobati. Bahkan kenangan. Ia akan menjelma menjadi yang paling perih saat patah hati. Lagu...

Betapa Abadinya Patah Hati

Gambar
"Jangan pernah membuat patah hati seorang penulis, karena kau akan abadi dalam karyanya"-Anonim Asyik sendiri bersama Louisa Tiba-tiba Retno mengucapkan quote yang dibacanya dari sesuatu. Menatap saya dengan serius lalu tertawa terbahak-bahak. "Waktu membacanya, aku langsung ingat kau. Grace. Grace" katanya masih tertawa, lalu meneguk mocca. "Sudah berapa orang yang kau abadikan?" tanyanya masih bermonolog. Saya tahu, dia tidak perlu respon dan jawaban. Saya paham betul, dia hanya butuh saya tertawa untuk menertawakan keabadian-keabadian yang saya simpan sedalam-dalamnya ingatan pada orang-orang yang membuat saya patah hati dan yang saya patah hatikan. Dia memang salah satu perempuan yang mengikuti perjalanan pencatatan keabadian saya. Dan dia tahu betul siapa saja laki-laki yang berhasil mengabadikan diri pada tulisan saya. Lalu, kami menghabiskan malam dan minuman dengan mengobrol soal bagaimana pada akhirnya nanti, kami ...

Sebuah cerita dan tanda tanya tanda tanya

Gambar
Burung-burung kertas pada sebuah warung kopi di Kalisat Waktu menunjukkan jam 05.09 WIB, saya terbangun. Seperti biasa. Sebenarnya sudah menjadi kewajiban. Biasanya, saya berdoa sejenak dan membaca ayat-ayat pada kitab perjanjian. Lalu melanjutkan apa saja yang tertunda. Menyibukkan diri. Menyempatkan untuk melakukan macam-macam kerjaan. Mengetik. Membaca. Membereskan rak-rak. Menyapu. Atau apalah yabg terlihat menyibukkan. Biar dibilang manusia. Tapi, akhir-akhir ini. Saya bangun tetap jam 05.00 WIB tapi menemukan diri sendiri terbaring malas. Malas menghadapi kenyataan-kenyataan yang tidak bisa diduga-duga. Malas menghadapi pertanyaan dan pernyataan yang sebenarnya itu-itu saja. Malas menghadapi urusan-urusan negara yang semakin lama semakin tak tahu apa akar persoalannya. Malas menghadapi gosip-gosip. Malas menghadapi tanya jawab pemilukada yang akan berlangsung sebentar lagi. Malas menghadapi curiga-curiga. Malas menghadapi media-media yang benar salahnya tidak ada yang tanggu...