Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

Waktu yang sebenarnya tidak ada serta perasaan yang tidak tahu dimana letaknya

  E ntah karena alasan apa, saya harus menulis lebih banyak dan lebih jujur dari biasanya. saya sudah lama tidak suka berpura-pura, tapi saya juga kurang suka mengakui ketidakmampuan saya. tapi, saya sadar, dan saya belajar, bahwa ketidakmampuan adalah alasan untuk kita semakin mau belajar. mungkin karena itu, karena kesadaran itu, saya semakin sadar dan semakin mau belajar. bahwa kenyataannya, saya memang tidak bisa apa-apa. dan itu harus di akui jauh sebelum peradaban nanti menjadi baru. agar saya tidak begitu terkejut melihat diri saya nanti.  Saya belajar, Joesthin garder mengajarkan saya untuk jujur. untuk mengakui dan menyadari bahwa sebenarnya, kita terlebih saya memang tidak tahu apa-apa. hanya saja.sering kali kita menjadi sok tahu dan menjadi tuhan pengetahuan. Shopie mengajarkan tentang keberanian untuk mengakui bahwa ada begitu banyak elemen di muka bumi ini yang sama sekali tidak bisa kita jawab dengan sok tahu, seperti, dimana sebenarnya letak ...

Pertanyaan untuk Cinta si Seno?

S epertinya baru kemaren dia membacakan satu cerpen tulisan Seno Gumira yang mengupas soal pertanyaan remeh temeh tentang cinta. seperti, seorang yang punya pacar kembali mempertanyakan pacarnya, apakah dia mencintai pasangannya atau mencintai selingkuhannya? siapa sebenarnya yang paling dicintainya? kenapa dia mencintai? apakah dia mau meninggalkan orang yang sudah lama bersamanya? atau mengapa dia begitu bingung untuk memilih? mengapa dia begitu bingung untuk memutuskan? bagaimana cinta bisa bertahan? apakah mereka satu rasa? apakah sungguh-sungguh mencintai? dan begitulah hingga cerpen itu berakhir. Kami tertawa saat menyelesaikannya. iya. konyol sekali. Bagaimana mungkin dua orang yang saling mencintai kembali mempertanyakan cinta saat mereka sudah memulanya, dan bagaimana rasanya diragukan, saat dua orang yang bersepakat untuk berkomitmen, lalu kemudian berputar-putar di pertanyaan yang sama, bagaimana mungkin?   Bagaimana mungkin dua orang yang sedang jatuh cinta yan...

(Sebenarnya)

"(Sebenarnya), kita tidak bisa berpura-pura mencintai, atau berpura-pura membenci. karena kepura-puraan hanyalah ketidakberanian"

Kutukan Pertama

Saya mengutuk dengan keras : PLAGIATOR #Rumahperteduhan , 19 Mei 2015

Orang-orang dari pintu ajaib

"Pertemuan kita tidak cukup panjang, dan tidak juga cukup sebentar. yang pasti, saya kuat sekali setelah kita mengakhiri perbincangan." #Rumahperteduhan

Orang-orang muda yang malang dan gelisah

"Sudah tidak sama lagi seperti kemaren-kemaren. Alarm harus diatur sedemikian rupa, untuk atur mengatur. Tidak boleh ada yang terlewatkan. Tidak boleh ada yang berlalu. Bahkan rindu. Hari ke enam, harusnya sudah bersiap-siap. Tapi saya justru asik bangun rencana dan masih bersenang-senang, bukankah itu kelewatan?" Saya masih mencatat dengan baik, apa yang saya dengar dan lihat, di acara “Dengar kesaksian” tahun 2013 yang lalu, saya seperti diajak merekam banyak semua kejadian yang berdarah-darah itu, dan mendengarkan sendiri, bagaimana korban orde baru berguling-guling memperjuangkan dirinya sendiri. Memang sudah lama berlalu, lama sekali. Tapi mereka selalu ingat dengan jelas apa yang terjadi. Kejahatan yang menyiksa sampai ke ubun-ubun, sampai ke tulang-tulang dan persendian. Dan itu pasti sakit sekali. Luka boleh kita biarkan, nanti sembuh sendiri, tapi kejadian tidak akan pernah bisa dilupakan. Semua korban mengingat dengan jelas apa yang terjadi, bahkan siapa ...

Teruntukmu, Ibu

Adalah waktu yang seringkali kita puisikan dengan harapan, impian dan cara-cara terbaik untuk mewujudkannya. Aku tahu bahwa Tuhan masih setia memberikan kesempatan demi kesempatan untuk meraihnya, apapun yang kita rencanakan. Kala malam menjelma jadi gulita, berganti pagi kemudian siang, aku tahu hanya doamu yang paling setia menyebut-nyebut namaku dari kejauhan. Dan apapun yang kau inginkan, aku tahu Tuhan mendengar dan mencatatnya di kitab-kitab perjanjian. Sungguh aku mengerti, bahwa rindu yang selalu mampir tidak pernah ada jedanya, walau ribuan mil jaraknya, tak pernah sedikitpun kita biarkan ingatan tentang kebersamaan kita hilang. Aku ingat betul, garisan wajahmu, tatapan matamu, pelukan cintamu dan kalimat-kalimat pengharapan yang selalu kau sampaikan pada Tuhan. Iya, aku ingat betul. Tak ku biarkan persekian detikpun menghalau pikiran dan membuat ku resah tak beraturan. Ibu, rindu adalah kesunyian masing-masing. Aku ingin terus membalasnya dengan tuntas. Aku...

Perempuan: Kecantikan dan Kewibawaan

Gambar
Karena pertemuan mengajarkan banyak hal, termasuk 'jarak' yang ditinggalkan setelahnya. tapi yang ku ingat. aku begitu terpesona dengan apapun yang kulihat, kurasakan, kuamati, dan kudengar. semua seperti bersepakat untuk taat, dan mendengarkan dengan bijaksana. Perempuan ini begitu mempesona, dan saya jatuh cinta.