Sebuah catatan lama: Menunggu pagi, sendirian
Sebelum benar-benar larut, ada baiknya kita berdoa, Mengucapkan kata sesembah untuk yang Kuasa. Semoga Ia restu pada lelah yang kita istirahatkan sudah sejak lama. Ada bunyi jangkrik yang mengganggu dengan berisik, sehabis hujan yang mengguyur. Mungkin ia sedang berjemur, sembari menunggu tidur. Kenapa dia ganggu gelisah yang begitu melebur. Hujan sudah sejak tadi berhenti, sementara angin mulai mencari sepinya sendiri. berehembus kemana ia bersedia tanpa menolaknya terlebih dahulu. Tiap jantung yang berdetak adalah persinggahan. Karena disitu, perlu sedikit sejuk yang harus ditiup.Agar segera meredam menjadi pagi yang sebentar lagi datang. Iya, kita terbiasa menimpa diri kita sendiri sebagai umpan yang celaka, tanpa bertanya pada Pencipta, apakah kita tercipta untuk celaka? Bukankah Tuhan adalah Sang Maha, yang menciptakan semua orang dengan segala sesuatu yang baik. tapi mengapa, kita masih saja lupa, kalau derita adalah bagian lain dari hidup. Ia menjadi yang ter...