Perjalanan | Pendakian | Dan Semesta yang Megah




*Alam raya menyanyikan kemuliaanNya
Cakrawala memasyurkan karya tanganNya
Lalala lalala lalala Lalala lalala lalala

Kira-kira, lagu itulah yang membawa kami untuk mendaki bukit tertinggi di Provisi Bengkulu. iya, namanya Bukit Kaba. Selama lebih dari satu tahun, kepanitiaan KMSBS 8 berlangsung, dan akhirnya selesai juga. Setiap tugas dan tanggungjawab sudah kami tuntaskan, dan kami mengakhirinya dengan  kebersamaan.  Iya, Kebersamaan adalah bagian paling menyenangkan dalam setiap pertemuan, dan kami memilih mendaki untuk mewujudkannya. Berangkat pada hari sabtu, tanggal 28 Februari 2015 Pukul  19.00 WIB menuju daerah Curup menggunakan sepeda motor, dengan jarak tempuh lebih kurang tiga jam perjalanan dan disertai guyuran hujan yang membuat perjalanan semakin seru dan menantang. Iya, ini untuk pertamakalinya kebersamaan yang tanpa pertimbangan cukup panjang, dan hampir semua orang menyetujui dan berharap semua panitia yang pergi menikmati.

Pukul 22.35 WIB kami sampai di daerah curup, dan langsung mencari penginapan dadakan, dan terpujilah Allah yang sudah mempersiapkan segala sesuatu. Kami beristirahat sejenak untuk mempersiapkan pendakian besok paginya.

Minggu, 1 Maret 2015. Pukul 09.00 WIB, kami sampai di kaki Bukit kaba. Dan memulai pendakian dengan berdoa. Sepanjang perjalanan yang terjal dan payah, mengingatkan kami betapa hidup ini demikian adanya, membutuhkan perjuangan yang berat untuk sampai ke puncaknya. Pendakian ini juga mengajari kami untuk semakin sadar, bahwa untuk sampai ke hari H KMSBS 8 membutuhkan perjuangan dan usaha yang begitu keras,  dan Allah tidak pernah tinggal diam dalam setiap langkah yang kami tempuh.

Dalam pendakian, kami juga menemukan banyak hal, mulai dari perjalanan yang berbatu, tanah licin, curam, dan orang-orang asing yang juga memiliki tujuan yang sama untuk sampai ke puncak, atau orang-orang yang berjalan pulang  dan memberikan semangat untuk kami yang baru akan mendaki, kami juga melihat segala jenis tanaman yang tumbuh subur, pohon-pohon dengan akar yang sangat kuat, yang juga membantu dalam menempuh perjalanan yang curam.  Kami juga diajarkan untuk saling mendukung satu sama lain, saling membantu dan saling menguatkan ketika ada yang lelah, dan tidak sanggup lagi untuk berjalan sampai ke puncak, saling memperhatikan ketika ada yang haus, lapar bahkan terluka. Kami diingatkan banyak hal.

Perjalanan menuju puncak bukit kaba yang sangat melelahkan, digantikan dengan pemandangan yang indah, dan kabut tipis yang mulai turun. Kami sungguh bersyukur berhasil sampai ke puncaknya . kami melihat kuasa Allah atas penciptaan yang begitu menakjubkan,  dan sangat mempesona.  Sungguh bersyukur atas apapun yang boleh terjadi, dan kami tahu bahwa kebersamaan ini tidak hanya ceremonial dari hasl kesepakatan kami, tapi karena rencana Allah yang begitu luar biasa.
Bersyukur atas perjalanan pulang yang jauh lebih melelahkan. Kami sadar, bahwa pelayanan ini tidak hanya berakhir pada perjalanan pulang, tapi ada hal yang lebih besar yang sudah Allah rancang untuk masing-masing kami. Praise the Lord, prok.prok.prok

#Ruangtunggu , 1 Maret 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Kembali

Surat pertama dalam perjalanan yang panjang

Kartu Ulang Tahun untuk Usia ke Sekian