Pada Akhirnya, Kami Harus Memenangkan Pertarungan

Akhirnya aku tahu. bahwa sepanjang perjalanan hidup. tidak boleh ada sedikit hal pun yang sia-sia. walaupun aku sudah membiarkannya cukup lama. hari ini aku tahu, bahwa pertemanan harus saling membakar, agar sampai pada panas yang menghadirkan asap,  awan kelabu dan kemudian hujan. setelahnya, kau bisa bayangkan betapa indahnya pelangi. setengah lingkaran. membujur seluas langit. kau pasti tahu, bagaimana rasanya bahagia setelahnya.

Hari ini, aku menulis cukup banyak dan detil, perjalanan rapat yang panjang dan sebenarnya tidak menyenangkan. karena tidak begitu sistematis dan lompat-lompat. aku baru sadar, bahwa apa yang kami kerjakan jauh-jauh hari sama sekali tidak bisa disaingi oleh apapun. kerja kerja yang dikerjakan memakan banyak hal, termasuk di dalamnya cinta, harapan, mimpi-mimpi dan waktu yang tidak sebentar. dan sesekali, aku merasa, bahwa kami selalu berpikir lebih cepat dari banyak orang. hanya saja kami tak punya ruangan untuk menari.

Hari ini begitu gerah, membayangkan banyak hal dalam satu waktu yang sebentar. ternyata kami begitu berani untuk berdiri sendiri. dan mengisi sendiri apa yang tidak bisa kami dapatkan. dan yang lebih penting, kami berani untuk tidak menjadi bodoh dan membiarkan peluang besar berlalu dengan sia-sia. Kami tahu. perjalanan yang ribet dan tidak mudah butuh pengorbanan lebih, dan baru saat ini, aku bisa rasakan sendiri, betapa beraninya aku berdiri di antara orang-orang yang kelihatannya hebat, tapi masih suka berdebat dalam hal-hal yang tidak sumbstantif. ternyata kami hanya kalah di berapa lama waktu yang kami manfaatkan untuk kerja serius dan tercatat di lembaga bernomor seri, tapi selebihnya tidak ada.

Hari ini aku baru menyadari, betapa waktu yang sebentar harus dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh. untuk mengerjakan banyak hal, untuk memikirkan banyak hal, dan yang lebih penting, untuk tidak membuat semua berlalu dengan sia-sia. kau tahu, aku lebih berani.

Hari ini seorang teman, berhasil menamatkan tugasnya pada jenjang strata 1, pada kampus yang dulunya ku anggap sebagai  penjara dan pembunuh kreatifitas sekaligus.  tapi tidak begitu setelahnya, ternyata penjara juga tidak begitu buruk, Pram melahirkan tetralogi buruh, Tanmalaka melahirkan madilog, penjara ke penjara yang berseri, dan beberapa buku menakutkan orba waktu itu, Hitler melahirkan Mein kampf dua seri, Martin Luther King melahirkan Surat dari Penjara Birmingham, dan yang pasti Paulus mencatat surat-suratnya pada penjara yang menghantarkannya pada maut. dan semua umat membacanya setelah beberapa ribu tahun kemudian, lalu apa buruknya penjara?

Benar, pada akhirnya kami memenangkan pertarungan yang sengit antara birokrasi, sistem dan orang-orang di dalamnya dengan begitu merdeka. dari situ aku tahu, bahwa keadaan yang buruk akan membangun kekuatan yang tak akan terkalahkan, kalau kau berani untuk bertahan dan melawan hal yang melukai dirimu dan orang-orang disekelilingmu. satu-satu, kami menyelesaikannya. dan aku tahu, bagaimana bahagianya dia. ini bukan soal, dia akan menjadi seorang sarjana yang diagung-agungkan orang-orang, bukan. tapi soal, bagaimana hal-hal yang sudah dirancang akan segera terlaksana. baik ataupun buruk kenyataannya. ini bukan soal titel panjang yang disematkan sebagai nama tambahan, bukan. ini soal bagaimana kita harus dengan berani menatap angkuh ke depan. dan menjadi peluru seperti kata Wiji.

Hari ini aku juga bahagia, seorang teman lain mengirim pesan. intinya ia cemburu melihat teman yang tadi menuntaskan tugas berat. yang membuatku bahagia adalah, akhirnya dia cemburu juga setelah beberapa lama. dan kau tahu, cemburu akan melahirkan banyak hal. salah satunya adalah, dendam untuk juga ingin menuntaskan. ini tugas tidak begitu berat memang, tapi jika tidak konsisten, kau akan tamat dengan tidak bersenang-senang. sementara kami sudah bersenang-senang dari awal. mana mungkin mengakhirinya dengan tangisan. ini memang harus ditamatkan. karena kerja tidak selesai hanya saat kau mengerjakan satu hal. kau harus mengerjakan banyak hal dengan berani. dan banyak hal itu tidak ada di penjara. untuk itu, kau harus segera keluar. berlakulah baik, tapi ingat, orang berani tidak butuh gratifikasi. begitulah.

Hari ini aku juga di telepon oleh seorang sahabat, ia mengingatkan bahwa waktu yang ada hanya sedikit, dan bagiamana kami harus memanfaatkannya dengan maksimal dan sungguh-sungguh. satu tahun ke depan ia akan pergi untuk penugasan, sebagai anak panah yang harus melesat jauh sampai ke timur Indonesia untuk menghidupi anak-anak disana. dan aku hanya punya waktu sehari dan harus benar-benar berjuang untuk bertemu. entahlah. yang pasti, aku tidak akan menangisi kepergiannya. karena satu tahun adalah perjalanan yang cukup singkat jika kami bekerja keras untuk menjanjikan sesuatu hal besar setelah bertemu nanti. dan lagi-lagi, perpisahan memang selalu menyakitkan. tapi, tidak untuk terus diingat-ingat sebagai kenangan terburuk. bagaimanapun pertemuan nanti akan mengajarkan betapa lelahnya menunggu tanpa henti dan betapa setianya kita untuk berdoa, agar masing-masing kita baik-baik saja. 

Tuhan mencatat segala sesuatu, dan Dia tidak akan lupa, seperti kita selalu lupa untuk menyebutnya saat bahagia. aku tahu, hari ini aku dipaksa untuk memacu jantung agar lebih mendebarkan. aku harus mempercepat detik-detik yang berdetak pada jam dinding, dan merasakan nadi berdenyut dua kali lebih cepat dari biasanya. ketinggalan kita harus segera dituntaskan. dan jangan ada waktu percuma yang sia-sia.

Hai, aku sudah sembuh :)

#Rumahperteduhan , #kamartakbernomor #lorongbaca #lampujalan // Pada magrib yang berlalu tanpa terasa / Ruang perpustakaan yang berdebu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku Kembali

Surat pertama dalam perjalanan yang panjang

Kartu Ulang Tahun untuk Usia ke Sekian