Lina, Monolog Sehabis Senja
Aku Lina,
Yang baru saja jatuh cinta.
Tapi, yang kucinta tidak berkenan memperlakukan ku dengan bijaksana.
Padahal aku sudah cintai dia dengan setia.
Aku dipaksa membuka mata dan memberi nafas yang terengah- engah pada telinganya.
Aku menolak, tapi aku cinta.
Dia diamkan aku sejenak.
Lalu di bujuknya dengan kata maaf.
Dan aku maafkan juga.
Aku lina.
Ingin sekali rasanya dicinta tanpa tanda- tanda.
Aku tahu, bahwa birahi dan cinta tidak pernah berkawan,
dan tidak pernah satu dalam perjalanan.
Tapi laki- laki itu menyepakati lain hal,
bahwa cinta tanpa birahi membuat semua rasa terkesan biasa,
dan dia tidak suka yang biasa.
Aku suka yang biasa,
menyapanya sehabis senja dan membawakannya dalam doa,
Tapi dia tidak terima.
Aku harus mau di atur dengan tanda- tanda.
Yang tak sempat ku sanggah.
Iya, mungkin karena aku lina dan aku perempuan.
Aku tidak berhak menolak apapun.
Iya, mungkin saja
( #lampujalan Feb/24 2014)
Komentar
Posting Komentar