Padamu, Kuhadiahkan Sepotong Puisi
Padamu ku hadiahkan sepotong puisi
yang tak tahu kenapa, menjadi penuh arti.
aku ucapkan terimakasih sebanyak- banyaknya
karena malam sudah berlalu, sementara matahari belum juga terbit.
hanya kali ini, dia tak tepat waktu.
padamu kuhadiahkan juga rindu
ada awan- awan yang kelabu
yang menunggu di balik pintu
sementara cinta tak tahu mau kemana
padamu yang entah dimana
ku hadiahkan sebatang pohon ara
yang kayunya menghalau angin dan gelombang
berharap hati sekuat akarnya yang bertahan pada gersang
yang tetap tegak kokoh dalam badai yang tak pernah permisi
padamu yang saat ini
masih setia menghitung bahagia
kuhadiahi sepi dan peti
semoga pada liang terakhir,
nama masing- masing mimpi tetap terukir
( #lampujalan Mei/22 2014 )
yang tak tahu kenapa, menjadi penuh arti.
aku ucapkan terimakasih sebanyak- banyaknya
karena malam sudah berlalu, sementara matahari belum juga terbit.
hanya kali ini, dia tak tepat waktu.
padamu kuhadiahkan juga rindu
ada awan- awan yang kelabu
yang menunggu di balik pintu
sementara cinta tak tahu mau kemana
padamu yang entah dimana
ku hadiahkan sebatang pohon ara
yang kayunya menghalau angin dan gelombang
berharap hati sekuat akarnya yang bertahan pada gersang
yang tetap tegak kokoh dalam badai yang tak pernah permisi
padamu yang saat ini
masih setia menghitung bahagia
kuhadiahi sepi dan peti
semoga pada liang terakhir,
nama masing- masing mimpi tetap terukir
Komentar
Posting Komentar